BINUS ONLINE LEARNING MGMT6397 Supply Chain Management Lecture Notes
VerifiedAdded on 2022/01/21
|22
|5473
|57
AI Summary
This document comprises detailed lecture notes on Supply Chain Management, covering a wide array of essential topics. It begins by emphasizing the significance of supply chain strategies and delves into the intricacies of outsourcing decisions, specifically the make-or-buy dilemma. The notes then explore six sourcing strategies, supply chain risks, and integrated supply chain management. Further, the document addresses building a robust supply base, logistics management, and distribution management. It also incorporates discussions on ethics, sustainability, and performance measurement within the supply chain. Additionally, the notes delve into inventory management, including various models and the application of EOQ. The lecture material also covers the bullwhip effect, supplier selection analysis, and techniques for evaluating supply chain performance, providing a comprehensive overview of key concepts and strategies in the field.

Lecture Note
Week 07
Supply Chain Management
MGMT6397
Operations Management
and
Managing Business Information
BINUS ONLINE LEARNING
Week 07
Supply Chain Management
MGMT6397
Operations Management
and
Managing Business Information
BINUS ONLINE LEARNING
Paraphrase This Document
Need a fresh take? Get an instant paraphrase of this document with our AI Paraphraser


MGMT6397 Operations Management and Managing
Business Information
Learning Outcomes
1. Peserta diharapkan mampu memahami proses Managing the supply Chain
2. Peserta diharapkan mengerti fungsi Managing the supply Chain
OUTLINE MATERI (Sub-Topic):
Manajemen Rantai Pasokan
7.1. Pentingnya Strategi Rantai Pasokan
7.2. Isu Pengalihdayaan: Membuat vs Membeli
7.3. Strategi Enam Sumber
7.4. Resiko Rantai Pasokan
7.5. Mengelola Rantai Pasokan Terintegrasi
7.6. Membangun Basis Pasokan
7.7. Manajemen Logistik
7.8. Manajemen Distribusi
7.9. Etika dan Keberlanjutan Rantai Pasokan
7.10. Mengukur Kinerja Rantai Pasokan
7.11. Teknik untuk Mengevaluasi Rantai Pasokan
7.12. Evaluating Disaster Risk in The Supply Chain
7.13. Managing the Bullwhip Effect
7.14. Supplier Selection Analysis
Manajemen Persediaan
7.15. Pengelolaan Persediaan
7.16. Model Persediaan
7.17. Penyelesaian EOQ dengan QM for Windows.
Business Information
Learning Outcomes
1. Peserta diharapkan mampu memahami proses Managing the supply Chain
2. Peserta diharapkan mengerti fungsi Managing the supply Chain
OUTLINE MATERI (Sub-Topic):
Manajemen Rantai Pasokan
7.1. Pentingnya Strategi Rantai Pasokan
7.2. Isu Pengalihdayaan: Membuat vs Membeli
7.3. Strategi Enam Sumber
7.4. Resiko Rantai Pasokan
7.5. Mengelola Rantai Pasokan Terintegrasi
7.6. Membangun Basis Pasokan
7.7. Manajemen Logistik
7.8. Manajemen Distribusi
7.9. Etika dan Keberlanjutan Rantai Pasokan
7.10. Mengukur Kinerja Rantai Pasokan
7.11. Teknik untuk Mengevaluasi Rantai Pasokan
7.12. Evaluating Disaster Risk in The Supply Chain
7.13. Managing the Bullwhip Effect
7.14. Supplier Selection Analysis
Manajemen Persediaan
7.15. Pengelolaan Persediaan
7.16. Model Persediaan
7.17. Penyelesaian EOQ dengan QM for Windows.
⊘ This is a preview!⊘
Do you want full access?
Subscribe today to unlock all pages.

Trusted by 1+ million students worldwide

1
7. SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
7.1. Pentingnya Strategi Rantai Pasokan
Manajemen rantai pasokan (Supply Chain Management) menggambarkan koordinasi dari
keseluruhan kegiatan rantai pasokan, dimulai dari bahan baku dan diakhiri dengan pelanggan yang
puas.
Tujuan dari manajemen rantai pasokan adalah untuk mengoordinasi kegiatan dalam rantai
pasokan untuk memaksimalkan keunggulan kompetitif dan manfaat dari rantai pasokan bagi
konsumen akhir. Seperti tim kejuaraan, fitur utama dari rantai pasokan yang sukses adalah anggota-
anggotanya yang berperan demi kepentingan timnya (rantai pasokan).
Contoh koordinasi rantai pasukan antara lain:
• Walmart bekerja sama dengan 200 pabrik pemasok utama di Cina untuk mencapai tujuan
peningkatan efisiensi energi 20%.
• Mercury Marine, produsen mesin kapal besar, menggunakan internet untuk memperbaiki
desain pembuat kapal dan penjual mesin ketika berjuang dalam kompetisi dengan
Honda, Yamaha, dan Volvo.
• Unifi, pembuat benang sintetis terkemuka di AS, berbagi informasi jadwal produksi harian
dan pengendalian kualitas dengan pemasok bahan bakunya DuPont.
7.2. Isu Pengalihdayaan: Membuat vs Membeli
Seperti yang ditunjukkan pada Tabel 7.1. sebuah perusahaan perlu menentukan secara strategis
bagaimana untuk mendesain rantai pasokan. Namun, sebelum memulai desain rantai pasokan,
manajer operasi harus mempertimbangkan keputusan―buat atau beli dan pengalihdayaan.
Tabel 7.1. Bagaimana Strategi Korporasi Memengaruhi Keputusan Rantai Pasokan
Sumber: Heizer, Render, and Munson (2017)
7. SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
7.1. Pentingnya Strategi Rantai Pasokan
Manajemen rantai pasokan (Supply Chain Management) menggambarkan koordinasi dari
keseluruhan kegiatan rantai pasokan, dimulai dari bahan baku dan diakhiri dengan pelanggan yang
puas.
Tujuan dari manajemen rantai pasokan adalah untuk mengoordinasi kegiatan dalam rantai
pasokan untuk memaksimalkan keunggulan kompetitif dan manfaat dari rantai pasokan bagi
konsumen akhir. Seperti tim kejuaraan, fitur utama dari rantai pasokan yang sukses adalah anggota-
anggotanya yang berperan demi kepentingan timnya (rantai pasokan).
Contoh koordinasi rantai pasukan antara lain:
• Walmart bekerja sama dengan 200 pabrik pemasok utama di Cina untuk mencapai tujuan
peningkatan efisiensi energi 20%.
• Mercury Marine, produsen mesin kapal besar, menggunakan internet untuk memperbaiki
desain pembuat kapal dan penjual mesin ketika berjuang dalam kompetisi dengan
Honda, Yamaha, dan Volvo.
• Unifi, pembuat benang sintetis terkemuka di AS, berbagi informasi jadwal produksi harian
dan pengendalian kualitas dengan pemasok bahan bakunya DuPont.
7.2. Isu Pengalihdayaan: Membuat vs Membeli
Seperti yang ditunjukkan pada Tabel 7.1. sebuah perusahaan perlu menentukan secara strategis
bagaimana untuk mendesain rantai pasokan. Namun, sebelum memulai desain rantai pasokan,
manajer operasi harus mempertimbangkan keputusan―buat atau beli dan pengalihdayaan.
Tabel 7.1. Bagaimana Strategi Korporasi Memengaruhi Keputusan Rantai Pasokan
Sumber: Heizer, Render, and Munson (2017)
Paraphrase This Document
Need a fresh take? Get an instant paraphrase of this document with our AI Paraphraser

7. SUPPLY CHAIN MANAGEMENT | 2
Keputusan Buat atau Beli
Pedagang grosir atau ritel membeli semua yang dijualnya; kegiatan manufaktur sangat jarang
dilakukan. Perusahaan manufakturing, restoran dan perusahaan perakit produk membeli komponen
dan menyusunnya hingga menjadi produk akhir. Seperti yang kita lihat pada Bab 5, memilih barang
dan jasa yang dapat secara menguntungkan dapat diperoleh secara eksternal dibandingkan
diproduksi secara internal dikenal dengan keputusan buat atau beli (make-or-buy decision).
Pengalihdayaan (outsourcing) mengalihkan beberapa kegiatan dan sumber daya internal
tradisional dari sebuah perusahaan ke vendor di luar perusahaan, membuatnya sedikit berbeda dari
keputusan buat atau beli tradisional. Pengalihdayaan adalah bagian dari kecenderungan
berkelanjutan terhadap penggunaan efisiensi yang disertai dengan spesialisasi.
7.3. Strategi Enam Sumber
Setelah memustuskan apa yang akan dialihdayakan, manajer memiliki enam strategi yang
akan dipertimbangkan:
1. Banyak Pemasok
Dengan strategi banyak pemasok, satu pemasok merespon permintaan dan spesifikasi dari
suatu ―permintaan kuotasi , di mana order biasanya diberikan kepada penawar terendah. Ini adalah
strategi yang umum ketika produknya adalah komoditas. Strategi ini adalah satu pemasok melawan
lainnya dan mempatkan penekanan pada pencapaian permintaan pembeli atau pemasok.
2. Sedikit Pemasok
Strategi sedikit pemasok berarti bahwa dari pada mencari atribut jangka pendek, seperti biaya
rendah, seorang pembeli lebih baik membentuk hubungan jangka panjang dengan sedikit pemasok
yang berdedikasi. Pemasok jangka panjang biasanya lebih mengerti tujuan umum dari perusahaan
dan pelanggan akhir.
3. Integrasi Vertikal
Pembelian dapat diperluas untuk membentuk integrasi vertikal. Kami mengartikan integrasi
vertical (vertical integration) sebagai pengembangan kemampuan untuk memproduksi barang
atau jasa yang sebelumnya dibeli atau untuk membeli pemasok atau distributor. Seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 7.1, integrasi vertikal dapat berbentuk integrasi ke depan atau ke
belakang.
Keputusan Buat atau Beli
Pedagang grosir atau ritel membeli semua yang dijualnya; kegiatan manufaktur sangat jarang
dilakukan. Perusahaan manufakturing, restoran dan perusahaan perakit produk membeli komponen
dan menyusunnya hingga menjadi produk akhir. Seperti yang kita lihat pada Bab 5, memilih barang
dan jasa yang dapat secara menguntungkan dapat diperoleh secara eksternal dibandingkan
diproduksi secara internal dikenal dengan keputusan buat atau beli (make-or-buy decision).
Pengalihdayaan (outsourcing) mengalihkan beberapa kegiatan dan sumber daya internal
tradisional dari sebuah perusahaan ke vendor di luar perusahaan, membuatnya sedikit berbeda dari
keputusan buat atau beli tradisional. Pengalihdayaan adalah bagian dari kecenderungan
berkelanjutan terhadap penggunaan efisiensi yang disertai dengan spesialisasi.
7.3. Strategi Enam Sumber
Setelah memustuskan apa yang akan dialihdayakan, manajer memiliki enam strategi yang
akan dipertimbangkan:
1. Banyak Pemasok
Dengan strategi banyak pemasok, satu pemasok merespon permintaan dan spesifikasi dari
suatu ―permintaan kuotasi , di mana order biasanya diberikan kepada penawar terendah. Ini adalah
strategi yang umum ketika produknya adalah komoditas. Strategi ini adalah satu pemasok melawan
lainnya dan mempatkan penekanan pada pencapaian permintaan pembeli atau pemasok.
2. Sedikit Pemasok
Strategi sedikit pemasok berarti bahwa dari pada mencari atribut jangka pendek, seperti biaya
rendah, seorang pembeli lebih baik membentuk hubungan jangka panjang dengan sedikit pemasok
yang berdedikasi. Pemasok jangka panjang biasanya lebih mengerti tujuan umum dari perusahaan
dan pelanggan akhir.
3. Integrasi Vertikal
Pembelian dapat diperluas untuk membentuk integrasi vertikal. Kami mengartikan integrasi
vertical (vertical integration) sebagai pengembangan kemampuan untuk memproduksi barang
atau jasa yang sebelumnya dibeli atau untuk membeli pemasok atau distributor. Seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 7.1, integrasi vertikal dapat berbentuk integrasi ke depan atau ke
belakang.

7. SUPPLY CHAIN MANAGEMENT | 3
Gambar 7.1 Integrasi Vertikal Dapat Dilakukan ke Depan atau ke Belakang
Sumber: Heizer, Render, dan Munson (2017)
Integrasi ke belakang menyarankan sebuah perusahaan untuk membeli pemasoknya, seperti dalam
kasus Apple yang memutuskan untuk memproduksi semikonduktornya sendiri. Integrasi
vertikal dapat menawarkan kesempatan strategis untuk manajer operasi. Untuk perusahaan dengan
modal, keahlian manajerial, dan permintaan yang disyaratkan, integrasi vertikal dapat memberikan
kesempatan yang substansial untuk pengurangan biaya, kualitas yang lebih tinggi, pengantaran
tepat waktu, dan pengurangan persediaan.
4. Ventura Bersama
Karena integrasi vertikal sangat berbahaya, perusahaan dapat memilih bebrapa bentuk kolaborasi
formal. Seperti yang kita ketahui pada Bab 5, perusahaan dapat ikut serta dalam kolaborasi untuk
meningkatkan kecakapan produk baru atau keahlian teknologi merek.
Namun, perusahaan juga ikut serta dalam kolaborasi untuk mengamankan pasokan atau
mengurangi biaya.
5. Jaringan Keiretsu
Banyak perusahaan manufaktur besar Jepang menemukan strategi lain : ini adalah gabungan dari
kolaborasi, pembelian dari sedikit pemasok serta integrasi vertikal. Perusahaan manufaktur
ini sering kali merupakan pendukung pemasok secara finansial melalui kepemilikan atau
pinjaman. Pemasok menjadi bagian dari koalisi perusahaan yang dikenal sebagai sebuah keiretsu
(keiretsu). Anggota keiretsu dijamin hubungan jangka panjangnya dan dengan demikian
diharapkan untuk berkolaborasi sebagai partner, menyediakan teknisi ahli dan kualitas produksi
yang stabil kepada perusahaan manufaktur. Anggota keiretsu juga dapat memiliki pemasok tingkat
dua dan bahkan tingkat tiga sebagai bagian dari koalisi.
6. Perusahaan Virtual
Perusahaan virtual (virtual companies) bergantung pada hubungan pemasok yang stabil dan baik
Gambar 7.1 Integrasi Vertikal Dapat Dilakukan ke Depan atau ke Belakang
Sumber: Heizer, Render, dan Munson (2017)
Integrasi ke belakang menyarankan sebuah perusahaan untuk membeli pemasoknya, seperti dalam
kasus Apple yang memutuskan untuk memproduksi semikonduktornya sendiri. Integrasi
vertikal dapat menawarkan kesempatan strategis untuk manajer operasi. Untuk perusahaan dengan
modal, keahlian manajerial, dan permintaan yang disyaratkan, integrasi vertikal dapat memberikan
kesempatan yang substansial untuk pengurangan biaya, kualitas yang lebih tinggi, pengantaran
tepat waktu, dan pengurangan persediaan.
4. Ventura Bersama
Karena integrasi vertikal sangat berbahaya, perusahaan dapat memilih bebrapa bentuk kolaborasi
formal. Seperti yang kita ketahui pada Bab 5, perusahaan dapat ikut serta dalam kolaborasi untuk
meningkatkan kecakapan produk baru atau keahlian teknologi merek.
Namun, perusahaan juga ikut serta dalam kolaborasi untuk mengamankan pasokan atau
mengurangi biaya.
5. Jaringan Keiretsu
Banyak perusahaan manufaktur besar Jepang menemukan strategi lain : ini adalah gabungan dari
kolaborasi, pembelian dari sedikit pemasok serta integrasi vertikal. Perusahaan manufaktur
ini sering kali merupakan pendukung pemasok secara finansial melalui kepemilikan atau
pinjaman. Pemasok menjadi bagian dari koalisi perusahaan yang dikenal sebagai sebuah keiretsu
(keiretsu). Anggota keiretsu dijamin hubungan jangka panjangnya dan dengan demikian
diharapkan untuk berkolaborasi sebagai partner, menyediakan teknisi ahli dan kualitas produksi
yang stabil kepada perusahaan manufaktur. Anggota keiretsu juga dapat memiliki pemasok tingkat
dua dan bahkan tingkat tiga sebagai bagian dari koalisi.
6. Perusahaan Virtual
Perusahaan virtual (virtual companies) bergantung pada hubungan pemasok yang stabil dan baik
⊘ This is a preview!⊘
Do you want full access?
Subscribe today to unlock all pages.

Trusted by 1+ million students worldwide

7. SUPPLY CHAIN MANAGEMENT | 4
untuk menyediakan jasa yang diminta. Pemasok dapat menyediakan beragam jasa yang termasuk
membuat daftar gaji, merekrut karyawan, mendesain produk, menyediakan jasa konsultasi,
memproduksi komponen, melakukan pengujian, atau mendistribusikan produk.
7.4. Resiko Rantai Pasokan
Di zaman di mana meningkatnya spesialisasi, rendahnya biaya komunikasi, dan cepatnya
transportasi seperti saat ini, perusahaan memproduksi lebih sedikit dan membeli lebih banyak.
Ini berarti bahwa lebih banyak kebergantungan pada rantai pasokan dan semakin tinggi resiko.
Mengelola rantai pasokan terintegrasi adalah sebuah tantangan strategis. Memiliki pemasok yang
lebih sedikit membuat pemasok dan pelanggan lebih bergantung pada satu sama lain, yang mana
meningkatkan resiko bagi keduanya. Resiko ini diperparah oleh globalisasi dan kerumitan logistik.
Resiko dan Taktik Mitigasi
Resiko rantai pasokan meningkat dalam berbagai cara. Tabel 7.2. mengidentifikasi kategori utama
resiko dan taktik untuk membantu mengelolanya. Pengembangan rencana strategis yang sukses
untuk manajemen rantai pasokan membutuhkan penelitian yang berhati-hati, penilaian menyeluruh
atas resiko yang terkait, dan perencanaan yang inovatif. Perusahaan perlu memfokuskan tidak
hanya pada pengurangan potensi gangguan, tetapi juga pada bagaimana mempersiapkan
tanggapan atas kejadian negatif yang takterelakkan. Fleksibel, rantai pasokan yang aman, dan
asuransi yang cukup atas berbagai gangguan adalah langkah awalnya. Perusahaan juga dapat
memilih untuk mendiversifikasi basis pemasoknya dengan menggunakan berbagai sumber untuk
komponen-komponen yang sangat penting. Silang sumber (cross-sourcing) adalah suatu teknik
gabungan di mana dua pemasok masing-masing menyediakan suatu komponen yang berbeda,
namun mereka mampu untuk memproduksi kedua komponen tersebut, sehingga dapat berperan
sebagai sumber backup. Opsi lain adalah menyediakan kapasitas berlebih yang dipergunakan
untuk merespons masalah dalam rantai pasokan. Rencana-rencana cadangan tersebut dapat
mengurangi resiko.
Keamanan dan Tepat Waktu (JIT)
Mungkin tidak ada masyarakat yang lebih terbuka dibandingkan masyarakat AS. Hal ini juga
mencakup batas negara dan pelabuhannya, namun selalu penuh. Jutaan kontainer memasuki
pelabuhan-pelabuhan AS setiap tahunnya, seiring dengan ribuan pesawat, mobil, dan truk
setiap harinya. Bahkan dalam kondisi terbaik, 5% dari pergerakan kontainer tersesat, dicuri,
atau ditunda keberangkatannya dalam waktu lama.
untuk menyediakan jasa yang diminta. Pemasok dapat menyediakan beragam jasa yang termasuk
membuat daftar gaji, merekrut karyawan, mendesain produk, menyediakan jasa konsultasi,
memproduksi komponen, melakukan pengujian, atau mendistribusikan produk.
7.4. Resiko Rantai Pasokan
Di zaman di mana meningkatnya spesialisasi, rendahnya biaya komunikasi, dan cepatnya
transportasi seperti saat ini, perusahaan memproduksi lebih sedikit dan membeli lebih banyak.
Ini berarti bahwa lebih banyak kebergantungan pada rantai pasokan dan semakin tinggi resiko.
Mengelola rantai pasokan terintegrasi adalah sebuah tantangan strategis. Memiliki pemasok yang
lebih sedikit membuat pemasok dan pelanggan lebih bergantung pada satu sama lain, yang mana
meningkatkan resiko bagi keduanya. Resiko ini diperparah oleh globalisasi dan kerumitan logistik.
Resiko dan Taktik Mitigasi
Resiko rantai pasokan meningkat dalam berbagai cara. Tabel 7.2. mengidentifikasi kategori utama
resiko dan taktik untuk membantu mengelolanya. Pengembangan rencana strategis yang sukses
untuk manajemen rantai pasokan membutuhkan penelitian yang berhati-hati, penilaian menyeluruh
atas resiko yang terkait, dan perencanaan yang inovatif. Perusahaan perlu memfokuskan tidak
hanya pada pengurangan potensi gangguan, tetapi juga pada bagaimana mempersiapkan
tanggapan atas kejadian negatif yang takterelakkan. Fleksibel, rantai pasokan yang aman, dan
asuransi yang cukup atas berbagai gangguan adalah langkah awalnya. Perusahaan juga dapat
memilih untuk mendiversifikasi basis pemasoknya dengan menggunakan berbagai sumber untuk
komponen-komponen yang sangat penting. Silang sumber (cross-sourcing) adalah suatu teknik
gabungan di mana dua pemasok masing-masing menyediakan suatu komponen yang berbeda,
namun mereka mampu untuk memproduksi kedua komponen tersebut, sehingga dapat berperan
sebagai sumber backup. Opsi lain adalah menyediakan kapasitas berlebih yang dipergunakan
untuk merespons masalah dalam rantai pasokan. Rencana-rencana cadangan tersebut dapat
mengurangi resiko.
Keamanan dan Tepat Waktu (JIT)
Mungkin tidak ada masyarakat yang lebih terbuka dibandingkan masyarakat AS. Hal ini juga
mencakup batas negara dan pelabuhannya, namun selalu penuh. Jutaan kontainer memasuki
pelabuhan-pelabuhan AS setiap tahunnya, seiring dengan ribuan pesawat, mobil, dan truk
setiap harinya. Bahkan dalam kondisi terbaik, 5% dari pergerakan kontainer tersesat, dicuri,
atau ditunda keberangkatannya dalam waktu lama.
Paraphrase This Document
Need a fresh take? Get an instant paraphrase of this document with our AI Paraphraser

7. SUPPLY CHAIN MANAGEMENT | 5
Tabel 7.2. Resiko Rantai Pasokan dan Taktik
Sumber: Heizer, Render, dan Munson (2017)
7.5. Mengelola Rantai Pasokan Terintegrasi
Ketika manajer melakukan integrasi rantai pasokan, efisiensi yang substansial mungkin terjadi.
Siklus bahan baku—ketika bergerak dari pemasok, ke produksi, ke gudang, ke distribusi, ke
pelanggan—dilakukan di organisasi-organisasi yang terpisah dan sering kali sangat
independen. Hal ini dapat mengarah kepada tindakan yang mungkin tidak akan
mengoptimalkan keseluruhan rantai. Di sisi lain rantai pasokan penuh akan kesempatan untuk
mengurangi pemborosan dan meningkatkan nilai.
Isu-Isu dalam Mengelola Rantai Pasokan Terintegrasi
Optimasi Lokal Anggota rantai cenderung fokus pada maksimalisasi laba lokal atau
meminimalisasi biaya langsung berdasarkan pada pengetahuan mereka yang terbatas. Sedikit
meningkatkan permintaan ditanggapi berlebihan karena tidak ada yang ingin mengalami
kekurangan kapasitas.
Tabel 7.2. Resiko Rantai Pasokan dan Taktik
Sumber: Heizer, Render, dan Munson (2017)
7.5. Mengelola Rantai Pasokan Terintegrasi
Ketika manajer melakukan integrasi rantai pasokan, efisiensi yang substansial mungkin terjadi.
Siklus bahan baku—ketika bergerak dari pemasok, ke produksi, ke gudang, ke distribusi, ke
pelanggan—dilakukan di organisasi-organisasi yang terpisah dan sering kali sangat
independen. Hal ini dapat mengarah kepada tindakan yang mungkin tidak akan
mengoptimalkan keseluruhan rantai. Di sisi lain rantai pasokan penuh akan kesempatan untuk
mengurangi pemborosan dan meningkatkan nilai.
Isu-Isu dalam Mengelola Rantai Pasokan Terintegrasi
Optimasi Lokal Anggota rantai cenderung fokus pada maksimalisasi laba lokal atau
meminimalisasi biaya langsung berdasarkan pada pengetahuan mereka yang terbatas. Sedikit
meningkatkan permintaan ditanggapi berlebihan karena tidak ada yang ingin mengalami
kekurangan kapasitas.

7. SUPPLY CHAIN MANAGEMENT | 6
Insentif (Insentif Penjualan, Diskon Kuantitas, Kuota dan Promosi) insentif
mendorong barang ke dalam rantai untuk penjualan yang belum terjadi. Hal ini membuat fluktuasi
yang akhirnya mahal bagi semua anggota rantai.
Lot yang Besar, sering terjadi bias terhadap lot yang besar karena lot yang besar
cenderung akan mengurangi biaya per unit. Manajer logistik ingin mengirimkan lot yang
besar, lebih diutamakan dalam truk yang penuh, dan manajer produksi ingin produksi yang lebih
panjang berjalan. Kedua tindakan ini mengurangi biaya pengiriman dan produksi per unit,
namun meningkatkan biaya penyimpanan dan gagal mencerminkan penjualan sebenarnya.
Efek Cambuk (bullwhip effect) terjadi ketika pesanan disampaikan dari pedagang
ritel, ke distributor, ke pedagang grosir, ke perusahaan manufaktur, dengan fluktuasi yang
meningkat disetiap tingkatan. Fluktuasi ―cambuk di rantai pasokan meningkatkan biaya yang
terkait dengan persediaan, transportasi, pengiriman, dan penerimaan, sementara mengurangi
layanan pelanggan dan profitabilitas. Sejumlah kesempatan yang spesifik ada untuk mengurangi
efek cambuk dan meningkatkan kinerja rantai pasokan.
Kesempatan dalam Mengelola Rantai Pasokan Terintegrasi
Kesempatan bagi manajemen yang efektif dalam rantai pasokan termasuk 10 item berikut:
”Penarikan” Data yang Akurat
Penarikan data (pull data) yang akurat dihasilkan dengan berbagi (1) informasi poin penjualan
sehingga setiap anggota rantai dapat mengatur jadwal dengan efektif dan (2) pesanan berbantu
komputer. Ini berarti menggunakan system POS yang mengumpulkan data penjualan dan kemudian
menyesuaikan data tersebut terhadap faktor pasar, persediaan yang ada, dan pesanan yang belum
dikelola.
Pengurangan Besar Lot
Besar lot dikurangi melalui manajemen yang agresif. Hal ini mencakup (1) pengembangan
pengiriman ekonomis dengan lot truk yang kurang penuh, (2) memberikan diskon berdasarkan
pada total volume tahunan alih-alih besar pengiriman individu, dan (3) mengurangi biaya
pemesanan dengan teknik seperti seperti pesanan tetap dan berbagai bentuk pembelian
elektronik.
Kontrol Penambahan Satu Tahap Kontrol penambahan satu tahap berarti mendesain
anggota dalam rantai menjadi bertanggung jawab atas pengawasan dan pengendalian persediaan
dalam rantai pasokan berdasarkan pada ―penarikan dari pengguna akhir. Persediaan yang
Dikelola Vendor maksudnya adalah penggunaan pemasok lokal untuk menjaga persediaan bagi
perusahaan manufaktur atau ritel. Pemasok mengantarkan langsung kepada departemen pengguna
yang membeli alih-alih kepada dok penerima atau gudang. Jika pemasok dapat menjaga stok
Insentif (Insentif Penjualan, Diskon Kuantitas, Kuota dan Promosi) insentif
mendorong barang ke dalam rantai untuk penjualan yang belum terjadi. Hal ini membuat fluktuasi
yang akhirnya mahal bagi semua anggota rantai.
Lot yang Besar, sering terjadi bias terhadap lot yang besar karena lot yang besar
cenderung akan mengurangi biaya per unit. Manajer logistik ingin mengirimkan lot yang
besar, lebih diutamakan dalam truk yang penuh, dan manajer produksi ingin produksi yang lebih
panjang berjalan. Kedua tindakan ini mengurangi biaya pengiriman dan produksi per unit,
namun meningkatkan biaya penyimpanan dan gagal mencerminkan penjualan sebenarnya.
Efek Cambuk (bullwhip effect) terjadi ketika pesanan disampaikan dari pedagang
ritel, ke distributor, ke pedagang grosir, ke perusahaan manufaktur, dengan fluktuasi yang
meningkat disetiap tingkatan. Fluktuasi ―cambuk di rantai pasokan meningkatkan biaya yang
terkait dengan persediaan, transportasi, pengiriman, dan penerimaan, sementara mengurangi
layanan pelanggan dan profitabilitas. Sejumlah kesempatan yang spesifik ada untuk mengurangi
efek cambuk dan meningkatkan kinerja rantai pasokan.
Kesempatan dalam Mengelola Rantai Pasokan Terintegrasi
Kesempatan bagi manajemen yang efektif dalam rantai pasokan termasuk 10 item berikut:
”Penarikan” Data yang Akurat
Penarikan data (pull data) yang akurat dihasilkan dengan berbagi (1) informasi poin penjualan
sehingga setiap anggota rantai dapat mengatur jadwal dengan efektif dan (2) pesanan berbantu
komputer. Ini berarti menggunakan system POS yang mengumpulkan data penjualan dan kemudian
menyesuaikan data tersebut terhadap faktor pasar, persediaan yang ada, dan pesanan yang belum
dikelola.
Pengurangan Besar Lot
Besar lot dikurangi melalui manajemen yang agresif. Hal ini mencakup (1) pengembangan
pengiriman ekonomis dengan lot truk yang kurang penuh, (2) memberikan diskon berdasarkan
pada total volume tahunan alih-alih besar pengiriman individu, dan (3) mengurangi biaya
pemesanan dengan teknik seperti seperti pesanan tetap dan berbagai bentuk pembelian
elektronik.
Kontrol Penambahan Satu Tahap Kontrol penambahan satu tahap berarti mendesain
anggota dalam rantai menjadi bertanggung jawab atas pengawasan dan pengendalian persediaan
dalam rantai pasokan berdasarkan pada ―penarikan dari pengguna akhir. Persediaan yang
Dikelola Vendor maksudnya adalah penggunaan pemasok lokal untuk menjaga persediaan bagi
perusahaan manufaktur atau ritel. Pemasok mengantarkan langsung kepada departemen pengguna
yang membeli alih-alih kepada dok penerima atau gudang. Jika pemasok dapat menjaga stok
⊘ This is a preview!⊘
Do you want full access?
Subscribe today to unlock all pages.

Trusted by 1+ million students worldwide

7. SUPPLY CHAIN MANAGEMENT | 7
persediaan bagi berbagai pelanggan yang menggunakan produk yang sama atau yang
perbedaannya sangat kecil, maka akan ada penghematan bersih. Sistem ini bekerja tanpa arahan
langsung dari pembeli.
Perencanaan, Peramalan, dan Penambahan Kolaboratif (CPFR) seperti kontrol satu tahap dan
persediaan yang dikelola vendor, adalah upaya lain untuk mengelola persediaan di rantai pasokan.
Dengan CPFR, anggota rantai pasokan berbagi informasi mengenai rencana, permintaan,
perkiraan, dan persediaan. Kerja sama dalam upaya CPFR dimulai dengan kolaborasi mengenai
definisi produk dan rencana pemasaran bersama.
Pesanan Kosong pesanan kosong adalah pesanan kosong kepada vendor dan juga disebut sebagai
‖pesanan terbuka ‖ atau ―pesanan tidak lengka p‖. Pesanan kosong adalah sebuah kontrak
untuk membeli item tertentu dari vendor.
Standardisasi departemen pembeliaan harus membuat upaya khusus untuk meningkatkan
tingkat standardisasi. Yaitu, daripada meminta beragam komponen yang serupa dengan
pelabelan, warna, pengemasan, atau mungkin bahkan sedikit perbedaan spesifikasi teknis, agen
pembelian harus mencoba membuat komponen-komponen tersebut terstandardisasi. Penundaan
menahan modiifikasi atau kustomisasi produk (membuatnya tetap biasa) selama mungkin.
Konsepnya adalah meminimalkan keragaman internal seiring dengan memaksimalkan keragaman
eksternal.
Pemesanan Elektronik dan Transfer Dana adalah mendekatkan tradisional untuk mempercepat
transaksi dan mengurangi kertas kerja. Transaksi antar perusahaan sering kali menggunakan data
elektronik (EDI), yaitu format pengiriman data terstandardisasi untuk komunikasi terkomputerisasi
antara organisasi. EDI juga menyediakan penggunaan ASN (Advanced Shipping Notice), yang
memberitahu pembeli bahwa vendor siap untuk mengirimkan.
Drop Shipping dan Pengemasan Khusus yaitu pemasok akan mengirimkan langsung ke
konsumen akhir, alih-alih kepada penjual, menghemat waktu serta biaya pengiriman kembali.
7.6. Membangun Basis Pasokan (Building the Supply Base)
Untuk barang dan jasa yang dibeli perusahaan, pemasok, juga dikenal sebagai vendor, harus
dipilih dan dikelola secara aktif. Pemilihan pemasok mempertimbangkan banyak faktor, seperti
kecocokan strategis, kompetensi pemasok, pengiriman, dan kinerja kualitas. Karena suatu
perusahaan mungkin memiliki beberapa kompetensi di semua bidang dan mungkin hanya memiliki
beberapa kompetensi yang luar biasa, seleksi dapat menjadi tantangan. Kebijakan pengadaan juga
perlu ditetapkan. Mereka mungkin mengatasi masalah seperti persen dari bisnis yang dilakukan
dengan salah satu pemasok atau dengan bisnis minoritas. Pemeriksaan pemilihan pemasok sebagai
proses empat tahap:
persediaan bagi berbagai pelanggan yang menggunakan produk yang sama atau yang
perbedaannya sangat kecil, maka akan ada penghematan bersih. Sistem ini bekerja tanpa arahan
langsung dari pembeli.
Perencanaan, Peramalan, dan Penambahan Kolaboratif (CPFR) seperti kontrol satu tahap dan
persediaan yang dikelola vendor, adalah upaya lain untuk mengelola persediaan di rantai pasokan.
Dengan CPFR, anggota rantai pasokan berbagi informasi mengenai rencana, permintaan,
perkiraan, dan persediaan. Kerja sama dalam upaya CPFR dimulai dengan kolaborasi mengenai
definisi produk dan rencana pemasaran bersama.
Pesanan Kosong pesanan kosong adalah pesanan kosong kepada vendor dan juga disebut sebagai
‖pesanan terbuka ‖ atau ―pesanan tidak lengka p‖. Pesanan kosong adalah sebuah kontrak
untuk membeli item tertentu dari vendor.
Standardisasi departemen pembeliaan harus membuat upaya khusus untuk meningkatkan
tingkat standardisasi. Yaitu, daripada meminta beragam komponen yang serupa dengan
pelabelan, warna, pengemasan, atau mungkin bahkan sedikit perbedaan spesifikasi teknis, agen
pembelian harus mencoba membuat komponen-komponen tersebut terstandardisasi. Penundaan
menahan modiifikasi atau kustomisasi produk (membuatnya tetap biasa) selama mungkin.
Konsepnya adalah meminimalkan keragaman internal seiring dengan memaksimalkan keragaman
eksternal.
Pemesanan Elektronik dan Transfer Dana adalah mendekatkan tradisional untuk mempercepat
transaksi dan mengurangi kertas kerja. Transaksi antar perusahaan sering kali menggunakan data
elektronik (EDI), yaitu format pengiriman data terstandardisasi untuk komunikasi terkomputerisasi
antara organisasi. EDI juga menyediakan penggunaan ASN (Advanced Shipping Notice), yang
memberitahu pembeli bahwa vendor siap untuk mengirimkan.
Drop Shipping dan Pengemasan Khusus yaitu pemasok akan mengirimkan langsung ke
konsumen akhir, alih-alih kepada penjual, menghemat waktu serta biaya pengiriman kembali.
7.6. Membangun Basis Pasokan (Building the Supply Base)
Untuk barang dan jasa yang dibeli perusahaan, pemasok, juga dikenal sebagai vendor, harus
dipilih dan dikelola secara aktif. Pemilihan pemasok mempertimbangkan banyak faktor, seperti
kecocokan strategis, kompetensi pemasok, pengiriman, dan kinerja kualitas. Karena suatu
perusahaan mungkin memiliki beberapa kompetensi di semua bidang dan mungkin hanya memiliki
beberapa kompetensi yang luar biasa, seleksi dapat menjadi tantangan. Kebijakan pengadaan juga
perlu ditetapkan. Mereka mungkin mengatasi masalah seperti persen dari bisnis yang dilakukan
dengan salah satu pemasok atau dengan bisnis minoritas. Pemeriksaan pemilihan pemasok sebagai
proses empat tahap:
Paraphrase This Document
Need a fresh take? Get an instant paraphrase of this document with our AI Paraphraser

7. SUPPLY CHAIN MANAGEMENT | 8
(1) evaluasi pemasok,
(2) pengembangan pemasok,
(3) negosiasi, dan
(4) kontrak.
Evaluasi Pemasok
Tahap pertama dari pemilihan pemasok, evaluasi pemasok, mencakup pencarian pemasok
potensial dan menentukan kecenderungan mereka untuk menjadi pemasok yang baik. Jika pemasok
yang baik tidak dipilih, semua upaya rantai pasokan lainnya akan gagal.
Sertifikasi Pemasok sertifikasi kualitas internasional seperti ISO 9000 dan ISO 14000 didesain
untuk memberikan verifikasi ekternal bahwa sebuah perusahaan mengikuti manajemen kualitas dan
standar manajemen lingkungan yang baik. Proses sertifikasi sering kali melibatkan tiga tahap: (1)
Kualifikasi, (2) Edukasi, dan (3) Proses sertifikasi kinerja. Setelah tersertifikasi, pemasok
dapat diberikan perlakuan dan prioritas khusus, memungkinkan perusahaan pembeli untuk
mengurangiatau mengeliminasi inspeksi bahan baku yang dikirimkan.
Pengembangan Pemasok
Tahap kedua dari pemilihan pemasok adalah pengembangan pemasok. Dengan mengasumsikan
bahwa perusahaan ingin bekerja sama dengan pemasok tertentu, bagaimana perusahaan akan
mengintregasikan pemasok ini kedalam sistemnya. Pembeli memastikan bahwa pemasok
memiliki apresiasi persyaratan kualitas, spesifikasi produk, jadwal dan pengiriman serta kebijakan
pembelian.
Negosiasi
Meskipun harga yang dibayar konsumen sering kali tidak fleksibel( tertera di label harga, tertulis
di katalog, dan lain-lain), harga final dalam jumlah yang signifikan akan dibayarkan dalam
transaksi bisnis dapat dinegosiasikan. Berikut adalah tiga tipe strategi negosiasi klasik Model
Harga Berbasis Biaya Model ini menuntut pemasok untuk memberi tahu pencatatannya kepada
pembeli.
Model Harga Berbasis Pasar Dalam model harga berbasis pasar, harga didasarkan pada harga
yang dipublikasikan, harga lelang, atau harga indeks.
Penawaran Kompetitif Ketika pemasok tidak ingin mendiskusikan biaya atau ketika pasar yang
hampir sempurna tidak ada, penawaran kompetitif sering kali menjadi pilihan yang tepat.
Membuat Kontrak
Partner rantai pasokan sering kali membangun kontrak untuk menjabarkan persyaratan kerja sama.
Kontrak di desain untuk berbagi resiko, berbagi manfaat, dan menciptakan struktur insentif
(1) evaluasi pemasok,
(2) pengembangan pemasok,
(3) negosiasi, dan
(4) kontrak.
Evaluasi Pemasok
Tahap pertama dari pemilihan pemasok, evaluasi pemasok, mencakup pencarian pemasok
potensial dan menentukan kecenderungan mereka untuk menjadi pemasok yang baik. Jika pemasok
yang baik tidak dipilih, semua upaya rantai pasokan lainnya akan gagal.
Sertifikasi Pemasok sertifikasi kualitas internasional seperti ISO 9000 dan ISO 14000 didesain
untuk memberikan verifikasi ekternal bahwa sebuah perusahaan mengikuti manajemen kualitas dan
standar manajemen lingkungan yang baik. Proses sertifikasi sering kali melibatkan tiga tahap: (1)
Kualifikasi, (2) Edukasi, dan (3) Proses sertifikasi kinerja. Setelah tersertifikasi, pemasok
dapat diberikan perlakuan dan prioritas khusus, memungkinkan perusahaan pembeli untuk
mengurangiatau mengeliminasi inspeksi bahan baku yang dikirimkan.
Pengembangan Pemasok
Tahap kedua dari pemilihan pemasok adalah pengembangan pemasok. Dengan mengasumsikan
bahwa perusahaan ingin bekerja sama dengan pemasok tertentu, bagaimana perusahaan akan
mengintregasikan pemasok ini kedalam sistemnya. Pembeli memastikan bahwa pemasok
memiliki apresiasi persyaratan kualitas, spesifikasi produk, jadwal dan pengiriman serta kebijakan
pembelian.
Negosiasi
Meskipun harga yang dibayar konsumen sering kali tidak fleksibel( tertera di label harga, tertulis
di katalog, dan lain-lain), harga final dalam jumlah yang signifikan akan dibayarkan dalam
transaksi bisnis dapat dinegosiasikan. Berikut adalah tiga tipe strategi negosiasi klasik Model
Harga Berbasis Biaya Model ini menuntut pemasok untuk memberi tahu pencatatannya kepada
pembeli.
Model Harga Berbasis Pasar Dalam model harga berbasis pasar, harga didasarkan pada harga
yang dipublikasikan, harga lelang, atau harga indeks.
Penawaran Kompetitif Ketika pemasok tidak ingin mendiskusikan biaya atau ketika pasar yang
hampir sempurna tidak ada, penawaran kompetitif sering kali menjadi pilihan yang tepat.
Membuat Kontrak
Partner rantai pasokan sering kali membangun kontrak untuk menjabarkan persyaratan kerja sama.
Kontrak di desain untuk berbagi resiko, berbagi manfaat, dan menciptakan struktur insentif

7. SUPPLY CHAIN MANAGEMENT | 9
untuk mendorong anggota rantai pasokan untuk menggunakan kebijakan yang optimal bagi
keseluruhan rantai. Idenya adalah untuk membuat pai total (atau laba rantai pasokan) yang lebih
besar dan kemudian membagi-bagi pai yang lebih besar ini kepada seluruh partisipan.
Pemusatan Pembelian
Perusahaan-perusahaan dengan beberapa fasilitas (misalnya beberapa pabrik manufaktur atau
beberapa gerai ritel) harus menentukan item apa yang akan dibeli secara terpusat dan apa
yang boleh di beli pabrik lokal untuk mereka sendiri. Manfaat yang bisa diperoleh yaitu:
• Meningkatkan volume pembelian untuk harga yang lebih baik.
• Membangun staf ahli yang terspesialisasi
• Membangun kerja sama pemasok yang lebih kuat
• Menjaga kendali profesional terhadap proses pembelian
Pembelian via Elektronik
Pembelian via elekrtronik (e-procurement) mempercepat pembelian, mengurangi biaya dan
mengintegrasikan rantai pasokan. Hal ini mengurangi tumpukan kertas kerja tradisional.
Katalog dan Pertukaran Online
Pembelian item standar sering kali dilakukan melalui katalog online. Katalog ini memberikan
perbandingan biaya dan komentar gabungan serta video klip, membuat proses menjadi efisien,
baik bagi pembeli maupun penjual.
Lelang Online
Selain katalog, beberapa pemasok dan pembeli membangun situs lelang online. Manajer operasi
mengetahui bahwa lelang online adalah area subur untuk menjual bahan baku berlebih dan
persediaan yang tidak terpakai atau berlebih. Lelang online mengurangi hambatan untuk masuk,
mendorong penjual untuk bergabung dan terus meningkatkan jumlah pembeli potensial.
7.7. Manajemen Logistik
Kegiatan pembelian mungkin digabungkan dengan berbagai kegiatan pengiriman,
pegudangan, dan persediaan untuk membentuk sistem logistik. Tujuan dari manajemen logistik
adalah untuk memperoleh efisiensi operasi melalui integrasi dari seluruh kegiatan akuisisi bahan
baku, pemindahan, dan penyimpanannya.
Sistem Pengiriman
Perusahaan menyadari bahwa transportasi barang ke dan dari fasilitas mereka dapat mewakilkan
25% biaya produksi. Enam cara utama pengiriman yaitu :
untuk mendorong anggota rantai pasokan untuk menggunakan kebijakan yang optimal bagi
keseluruhan rantai. Idenya adalah untuk membuat pai total (atau laba rantai pasokan) yang lebih
besar dan kemudian membagi-bagi pai yang lebih besar ini kepada seluruh partisipan.
Pemusatan Pembelian
Perusahaan-perusahaan dengan beberapa fasilitas (misalnya beberapa pabrik manufaktur atau
beberapa gerai ritel) harus menentukan item apa yang akan dibeli secara terpusat dan apa
yang boleh di beli pabrik lokal untuk mereka sendiri. Manfaat yang bisa diperoleh yaitu:
• Meningkatkan volume pembelian untuk harga yang lebih baik.
• Membangun staf ahli yang terspesialisasi
• Membangun kerja sama pemasok yang lebih kuat
• Menjaga kendali profesional terhadap proses pembelian
Pembelian via Elektronik
Pembelian via elekrtronik (e-procurement) mempercepat pembelian, mengurangi biaya dan
mengintegrasikan rantai pasokan. Hal ini mengurangi tumpukan kertas kerja tradisional.
Katalog dan Pertukaran Online
Pembelian item standar sering kali dilakukan melalui katalog online. Katalog ini memberikan
perbandingan biaya dan komentar gabungan serta video klip, membuat proses menjadi efisien,
baik bagi pembeli maupun penjual.
Lelang Online
Selain katalog, beberapa pemasok dan pembeli membangun situs lelang online. Manajer operasi
mengetahui bahwa lelang online adalah area subur untuk menjual bahan baku berlebih dan
persediaan yang tidak terpakai atau berlebih. Lelang online mengurangi hambatan untuk masuk,
mendorong penjual untuk bergabung dan terus meningkatkan jumlah pembeli potensial.
7.7. Manajemen Logistik
Kegiatan pembelian mungkin digabungkan dengan berbagai kegiatan pengiriman,
pegudangan, dan persediaan untuk membentuk sistem logistik. Tujuan dari manajemen logistik
adalah untuk memperoleh efisiensi operasi melalui integrasi dari seluruh kegiatan akuisisi bahan
baku, pemindahan, dan penyimpanannya.
Sistem Pengiriman
Perusahaan menyadari bahwa transportasi barang ke dan dari fasilitas mereka dapat mewakilkan
25% biaya produksi. Enam cara utama pengiriman yaitu :
⊘ This is a preview!⊘
Do you want full access?
Subscribe today to unlock all pages.

Trusted by 1+ million students worldwide
1 out of 22
Your All-in-One AI-Powered Toolkit for Academic Success.
+13062052269
info@desklib.com
Available 24*7 on WhatsApp / Email
Unlock your academic potential
Copyright © 2020–2025 A2Z Services. All Rights Reserved. Developed and managed by ZUCOL.


